Mengubah diri dibulan puasa
August 08, 2012
Bulan puasa
adalah bulan penuh berkah. Bulai ini bisa dikatakan mengubah sikap dan
kebiasaan. Terbiasa bangun siang sekarang dituntut untuk bangun pagi-pagi. Biasa
pagi-pagi masih tidur, sekarang harus memulai bangun pagi agar bias sahur dan
berpuasa. Tidak hanya itu, disaat tubuh berpuasa, segala aktivitas harus tetap
dikerjakan. Entah merasa capek, kesel, marah kita harus bias menahannya agar
puasa kita tidak batal. Seseorang pasti pernah merasakan kekesalan saat sedang
puasa ataupun tidak . Pernah saya merasakan kekesalan dan kekecewaan yang tidak
bisa saya lampiaskan teringat saya sedang puasa. Dikantor seorang teman
memfitnah saya dan menjelek-jelekkan dihadapan bos. Baru dipercaya dia gampang
saja berbicara apa saja entah itu nyata ataupun fiksi belaka. Kami berpikir
disini kita sama-sama kerja tapi kenapa harus ada istilah cari muka didepan
bos. Saat itu saya yang terbiasa marah-marah sama orang dan selalu melabrak baik
itu belum tentu benar, tapi saat ini saya hanya terdiam, saya yakin siapa yang
menanam pasti dia yang menuai. Untungnya saya bias menahan diri jadi puasa saya
tidak batal. Saya selalu mengucapkan kata istifar didalam hati. Saya dekatkan
diri kepada tuhan, dan menuangkan segala kekesalan lewat doa-doa. Bulan puasa
selain dapat merasakan penderitaan orang diluarsana yang makan dan minum
seadanya, satu hal yang didapat yaitu belajar menahan diri, lebih dekat dengan
tuhan, mengontrol emosi, dan juga belajar menahan godaan. Pernah saya telat
bangun pagi karena kecapekan dan akhirnya saya tidak bias zahur tapi saya tetap
berusaha menjalankan puasa sebisa saya. Saya yakin apapun keinginan kita jika
dilakukan dengan ikhlas maka niscaya apa yang kita kerjakan akan terwujud. Sama
halnya cerita saya tadi, setelah kejadian itu, orang yang memfitnah saya
dijauhi semua orang dikantor. Sekian pengalaman saya tentang mengubah sikap dan
prilaku dibulan puasa.
0 viewer